Pada tahun 1994, Shirley Duguay dari Prince Edward Island, Kanada, dikabarkan menghilang dari rumahnya. Beberapa hari kemudian dia ditemukan tewas di sebuah lahan perkuburan. Dalam kasus ini hanya ada jaket Duguay yang berlumuran darah dan 2 lusin bulu kucing berwarna putih yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memecahkan kasus pembunuhan ini.
Investigator dari Royal Canadian Mounted Police kemudian ingat kalau sebelum Shirley meninggal sebelumnya dalam sebuah wawancara dia bilang kalau suaminya Douglas Beamish, memiliki seekor kucing berbulu putih yang diberi nama Snowball.
Detektif yang menangani kasus tersebut pun segera menyita kucing tersebut dan mengambil sampel darahnya untuk digunakan dalam tes DNA dan dibandingkan dengan DNA dari bulu putih yang ditemukan di jaket korban. Pada saat itu, cara demikian belum pernah dilakukan oleh siapapun dimanapun.
Bekerjasama dengan Laboratory of Genomic Diversity, sebuah laboratorium yang digunakan untuk mempelajari penyakit genetik, detektif dan ilmuwan di lab tersebut akhirnya menemukan sebuah metode untuk mengetahui DNA kucing.
Mereka melakukan pengujian secara acak terhadap 20 kucing lain yang tinggal dan hidup di Pulau Prince Edward yang terisolir untuk memastikan apakah bulu yang ditemukan tersebut milik Snowball atau milik kucing lain. Jika bulu kucing tersebut terbukti milik Snowball, maka dipastikan Douglas Beamish, merupakan pelaku dari kasus pembunuhan tersebut.
Saat itu pengujian masih dilakukan secara untung-untungan. Sebenarnya mereka masih belum yakin kalau setiap kucing memiliki DNA yang berbeda-beda. Dan jika ternyata DNA kucing semuanya sama maka tes tersebut tidak akan ada gunanya bagi perkembangan penyelidikan.
Namun ternyata hasilnya sangat mengejutkan. Dari pengujian tersebut dapat diketahui pasti jika bulu putih tersebut adalah bulu Snowball, bukan bulu kucing yang lain, karena DNA kucing yang cocok dengan DNA pada bulu tersebut hanyalah DNA Snowball. Dan dengan bukti yang ditemukan dari tes DNA bulu Snowball, Douglas Beamish pun akhirnya ditangkap karena terbukti telah membunuh isterinya, Shirley Duguay.
Dalam kasus ini, bisa dibilang "sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui". Pelaku pembunuhan berhasil diungkap, dan misteri mengenai DNA kucing berhasil terpecahkan. Padahal sebelumnya penelitian mengenai bulu kucing dan anjing sudah banyak dilakukan. Namun baru terungkap setelah kasus pembunuhan Shirley Duguay dari Prince Edward Island, Kanada.
Referensi : wikipedia
Post a Comment
Komentar anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami. Berikan komentar anda untuk membantu kami menjadi lebih baik. Mari budayakan berkomentar yang membangun. ^_^