Di dalam helai bulu, air liur, serta urin kucing terdapat semacam toksin yang dapat meningkatkan resiko alergi, terlebih lagi bagi anak-anak. Dan lebih lagi pada kucing dengan warna bulu gelap. Hal ini dibuktikan dalam sebuah study yang pernah dilakukan pada tahun 2000 terhadap 300 pasien yang terkena alergi.
Dalam kasus tersebut didapati fakta bahwa pemilik kucing berwarna hitam menderita gejala alergi yang lebih parah dibandingkan dengan pemilik kucing berwarna cerah. Selain itu, ditemukan pula fakta bahwa kucing betina menghasilkan lebih sedikit zat pemicu alergi (alergen) dibandingkan dengan kucing jantan.
Namun kasus yang terjadi pada tahun 2000 tersebut bukanlah sebuah kesimpulan final mengenai polemik warna bulu kucing dan alergi. Penelitian terbaru setelah tahun 2000 menemukan bahwa warna bulu kucing tidaklah mempengaruhi jumlah alergen pada bulu kucing. Penelitian tersebut bahkan sudah dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunolog.
Dan menurut beberapa penelitian yang lebih terbaru lagi, memelihara kucing atau anjing semenjak dari kecil justru dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap alergi. Dan mengenai perbedaan hasil study tersebut, akan dilakukan pengkajian yang lebih lanjut mengenainya.
Referensi : kompas
Post a Comment
Komentar anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami. Berikan komentar anda untuk membantu kami menjadi lebih baik. Mari budayakan berkomentar yang membangun. ^_^