Kucing mungkin selalu mencoba menyembunyikan perasaannya, tetapi study terbaru menemukan bahwa sebenarnya kucing memperlakukan majikannya lebih special daripada orang lain.
Sebuah penelitian yang konon akan dipublikasikan pada Animal Cognition edisi Juli mendatang, akan menerangkan mengenai hubungan manusia dan kucing dari sudut pandang si kucing. Memang kucing tidak selalu melakukan apa yang diperintahkan majikannya, tetapi mereka sebenarnya mencintai majikannya.
Co-author Atsuko Saito dari University of Tokyo menjelaskan kepada Discovery News bahwa anjing telah berevolusi dan dikembangbiakkan, "untuk mengikuti perintah pemiliknya, tetapi kucing belum. Jadi, terkadang kucing tampak menyendiri, tetapi mereka memiliki hubungan yang spesial dengan pemiliknya."
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kucing telah berevolusi untuk berperilaku seperti anak kucing (disekitar pemiliknya), dan manusia merawat kucing sama seperti mereka merawat bayi," imbuh co-author Kazutaka Shinozuka dari University of South Florida College of Medicine. "Untuk membentuk hubungan seperti induk dan bayinya, pengenalan pemilik sangat penting bagi si kucing."
Penelitian mereka kebanyakan dilakukan di rumah si kucing agar tidak membuat si kucing marah atau merasa khawatir. Para peneliti memainkan sebuah rekanan suara manusia yang si kucing tidak melihat sumbernya. Si kucing ternyata bereaksi terhadap suara tersebut. Namun mereka tidak bereaksi dengan mengeong atau menggerakkan ekornya, mereka hanya menggerakkan daun telinga dan kepala mereka untuk mencari sumber suara.
Si kucing juga terkadang menunjukkan pembesaran mata (pupil dilation), yang menunjukkan sebuah emosi yang kuat seperti gairah atau rasa senang. Penelitian lain menyatakan bahwa pupil dilation juga terkait dengan aktifitas otak, mengungkapkan reaksi mental untuk rangsangan emosional.
Reaksi-reaksi tersebut lebih sering terjadi ketika si kucing mendengar suara pemiliknya, dan terutama bagi mereka yang terbiasa mendengar banyak suara, seperti suara anggota keluarga yang lain atau suara orang asing.
Kucing memang sudah berevolusi untuk terbiasa menyembunyikan emosinya. Sebagai contoh, di alam liar dimana tidak ada satupun yang dapat menolong mereka dan predator siap menerkam mereka yang lemah, maka kucing akan menyembunyikan rasa sakitnya. Kemampuan introvert mereka ini juga terbawa pada kucing rumahan, sehingga pemilik yang sangat perhatian sekalipun terkadang tidak tahu kalau si kucing sebenarnya sedang mengalami sakit dalam.
Intinya, setelah 10.000 tahun berhubungan dengan manusia, kucing domestik memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kita, dan kita semakin memahami mereka dalam banyak hal. Bahkan manusia yang belum pernah memiliki atau berada dekat dengan kucing tetap dapat mengenali emosi si kucing ketika mendengar suara meong atau dengkuran si kucing.