Bagi orang tua, melihat anak-anaknya tersenyum bahagia adalah satu hal yang sangat membahagiakan. Namun apa jadinya jika 'sesuatu' telah mencuri senyum manis anak mereka???
Jayne merasa begitu sedih ketika anaknya, Lorcan Dillon, kehilangan senyum manisnya diusia 8 tahun. Dillon diduga menderita gejala gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder) sejakt usianya masih 3 tahun.
Sebenarnya kondisi fisik Dillon normal, hanya saja 'sesuatu' di dalam dunianya membuat Dillon begitu sulit melakukan komunikasi dengan orang lain. Pada mulanya Dillon terlihat cukup normal berkomunikasi di rumah, tetapi ketika dia mulai dititipkan di tempat penitipan anak, secara perlahan Dillon mulai tidak mau bicara.
"Di rumah, dia (Dillon) selalu sangat bawel, mungkin dia syok ketika pergi ke tempat penitipan anak. Dan ketika ditanya kenapa dia tidak berbicara di sana, dia tidak dapat menjelaskannya, dia hanya menunjuk tenggorokannya." ungkap Jayne seperti dikutip dari theguardian.com.
Hingga akhirnya pada September 2010, kucing milik Jayne meninggal dan dia pun mengadopsi anak kucing baru yang diberi nama Jess. Kedatangan Jess ternyata membawa titik balik bagi Dillon dan keluarga Jayne. Jess dan Dillon seolah saling memiliki ketertarikan.
"Mereka saling tertarik satu sama lain. Jess adalah bola bulu menggemaskan dengan mata besar berwarna biru. Dia (Jess) merespon dan mengeong kepada Dillon dan ada sebuah ikatan kuat."
Dillon pun memeluk Jess, dan nama kucing itu pun diganti menjadi Jessi. Kondisi emosi Dillon pun perlahan mulai membaik. Dia mulai menunjukkan rasa ingin melindungi terhadap Jessi, mereka pun seolah tak terpisahkan. Dan yang lebih mengharukan lagi adalah, enam bulan setelah kedatangan Jessi, untuk pertama kalinya Jayne mendengar Dillon mau berbicara lagi. Yeah, meskipun itu baru 3 buah kata yang keluar dari mulut Dillon, Jayne begitu bahagia.
"Mereka selalu bermain bersama dengan mainan kucing favorit mereka hingga suatu saat Dillon mengucapkan kata 'I love you, Jessi-cat,' lalu, 'You are my best friend.'. Itu pertama kalinya dia mengucapkan 3 kata. Aku meneteskan air mata dan aku benar-benar bahagia." ungkap Jayne. "Orang-orang bertanya apakah saya marah saat dia (Dillon) bilang 'I Love You' kepada kucing, bukan kepadaku, tetapi aku berharap dia segera bisa belajar untuk mengatakannya kepada orang lain suatu saat nanti. "
Meskipun Dillon masih belum mau berkomunikasi secara bebas di sekolah, tetapi kepercayaandirinya perlahan tumbuh seiring persahabatannya dengan Jessi. Jayne pun tak kan menyerah untuk membantu anaknya kembali ke kehidupan normal. Dan saat ini Jessi menjadi satu harapan besar untuk mengembalikan 'kehidupan' Dillon dan Jayne.
Semoga Dillon segera mendapatkan kepercayaandirinya kembali. ^_^
Referensi : theguardian
No comments:
Post a Comment
Komentar anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami. Berikan komentar anda untuk membantu kami menjadi lebih baik. Mari budayakan berkomentar yang membangun. ^_^