Pages

Tuesday, September 17, 2013

Kejam, kumis kucing ini dipotong habis, bulunya dicukur dan digambari lambang NAZI

Kejam, kumis kucing ini dipotong habis, bulunya dicukur dan digambari lambang NAZI
Seekor kucing menjadi korban sebuah tindakan kejahatan binatang yang cukup aneh di Selandia Baru. Kumis si kucing dipotong, dan sebagian bulu di punggungnya dikerok lalu digambari lambang Swastika (lambang NAZI) menggunakan spidol. 

Kucing tersebut bernama Turbo, seekor kucing tortoiseshell berumur satu tahunan yang tinggal di daerah Christchurch, New Zealand. Jess dan James McGriffin baru menyadari kalau ada lambang NAZI di punggung si kucing ketika kucing tersebut melompat ke pangkuan mereka saat tengah menonton TV.

Menyadari hal itu, Jess pun meneliti bagian tubuh lain dari si kucing hingga akhirnya diketahui bahwa tidak hanya punggung Turbo yang dicukur oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga bagian jidat, kaki, dan beberapa bagian lain di tubuhnya. Kumis si kucing pun juga dicukur habis.
"Hal ini benar-benar terjadi. Saya menangis. Ini sangat mengerikan. Saya tidak percaya ini," ungkap Jess kepada media di Selandia Baru.
Awalnya Jess berpikir kasus ini berlatar belakang rasis, karena suaminya adalah orang Filipina. Namun setelah melihat semua yang terjadi kepada kucing kesayangannya, Jess mulai berpikir jika anak-anak juga terlibat dengan lelucon kejam ini.
"Jujur saya tidak tahu siapa dibelakang ini, Saya sudah tinggal di Burnside sepanjang hidup saya, dan sudah tinggal di rumah ini selama 3 tahun. Tidak pernah ada yang seperti ini, tidak pernah. Saya rasa ini hanyalah tindakan lelucon remaja." imbuh Jess.
Pada saat berumur 2 bulan, Turbo pernah terjebak di pagar sehingga ekornya harus dipotong. Dan kini Turbo tidak hanya tanpa ekor, tetapi juga tanpa kumis, dan bulunya poak-poak (bahasa Jawa untuk cukuran yang tidak rata dan acak-acakan, he...).

Referensi : metro.co.uk

No comments:

Post a Comment

Komentar anda adalah masukan yang sangat berharga bagi kami. Berikan komentar anda untuk membantu kami menjadi lebih baik. Mari budayakan berkomentar yang membangun. ^_^