Pages

Friday, November 30, 2012

Scarlett, seekor kucing yang bertaruh nyawa demi anak-anaknya

Scarlett, seekor kucing yang bertaruh nyawa demi anak-anaknya
Ini adalah sebuah kisah nyata tentang seekor kucing heroik yang berani mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan 5 ekor anaknya dari kebakaran. Kucing betina yang sangat pemberani tersebut bernama Scarlett.
Kisah tentang Scarlett terjadi pada tahun 1996. Saat itu Scarlett bersama dengan kelima anaknya tengah ditinggalkan di sebuah garasi yang terperangkap dalam sebuah kebakaran yang cukup hebat yang terjadi di Brooklyn.
Setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, mereka melihat seekor kucing betina yang perlahan lahan keluar dari dalam gedung dengan membawa anak-anaknya. Kondisi kucing betina tersebut sangat memprihatinkan. Telinganya hangus terbakar, matanya melepuh, dan sebagian besar tubuhnya hangus.
Kucing tersebut membawa anak-anaknya keluar ke tempat yang aman. Dan setelah memastikan kelima anaknya aman dengan mengenduskan hidungnya kepada anak-anaknya tersebut, si kucing betina pun langsung tergeletak tak berdaya.
Melihat kejadian itu, David Giannelli, petugas pemadam kebakaran yang menangani kejadian itu, segera membawa kucing indukan yang kemudian dikenal dengan nama Scarlett beserta kelima anaknya ke North Shore Animal League America.
Sekitar 3 bulanan Scarlett beserta kelima anaknya menjalani perawatan medis. Namun sayangnya satu dari lima anak kucing tersebut harus mati karena terkena virus. Setelah Scarlett dan keempat anaknya yang tersisa selesai menjalani perawatan medis, banyak sekali tawaran adopsi terhadap mereka. Tercatat ada sekitar 7000 pertanyaan yang diterima oleh North Shore Animal League America tentang adopsi kucing - kucing tersebut. Merekapun akhirnya diadopsi oleh beberapa keluarga yang berbeda.
Scarlett dan anak-anaknya harus berpisah karena mereka diadopsi oleh 3 buah keluarga yang berbeda. Scarlett sendiri diadopsi oleh keluarga Karen Wellen. Dan setelah hidup bersama keluarga itu selama 12 tahun, Scarlett pun akhirnya mati pada tahun 2008. 
Kisah ini seperti menjadi sebuah sentilan yang sangat pedas kepada manusia, dimana akhir - akhir ini sering tersiar berita bayi dibuang karena hasil dari hubungan yang tidak wajar. Seharusnya kita malu, kucing saja mati-matian melindungi bayinya, kok remaja-remaja kita malahan seenaknya saja main-main membuat anak terus dibuang sembarangan begitu saja.

Referensi : kucing-online

Thursday, November 29, 2012

Seekor kucing berhasil menemukan situs 2000 tahun di Roma

Seekor kucing berhasil menemukan situs 2000 tahun di Roma
Mungkin anda pernah mendengar pepatah ini "Rasa ingin tahu bisa menuntun seekor kucing ke dalam kematiannya.". Dalam beberapa kasus mungkin itu memang terjadi, tetapi tidak dengan rasa ingin tahu yang dimiliki oleh seekor kucing milik Mirko Curti, warga Roma, Italia.
Mirko Curti yang sedang mengikuti kemana kucing miliknya pergi di sekitar apartemennya tanpa sengaja malah menemukan sebuah makam kuno berumur 2000 tahun. Kucing yang diikutinya tersebut tanpa sengaja menuntun Curti dan seorang temannya ke dalam sebuah gua yang berisi banyak tulang manusia yang berserakan.
Curti dan temannya tersebut yang menyadari kalau mereka tengah berada di dalam sebuah pemakaman segera menghubungi pihak berwenang. Setelah diteliti, ternyata arkeolog yang melakukan penelitian pada tempat tersebut mengatakan kalau tempat tersebut adaalh sebuah situs kuno yang sudah ada sejak abad ke-1 SM sampai abad ke-2 SM.
Arkeolog tersebut juga menjelaskan bahwa  celah yang terdapat di dinding gua tersebut digunakan untuk menyimpan guci pemakaman. Namun tulang-tulang yang mereka temukan dimungkinkan berasal dari tempat lain. Dan karena hujan deras yang beberapa hari mengguyur daerah tersebut, makam yang sudah terkubur selama 2000 tahun itu akhirnya terbuka dan ditemukan oleh seekor kucing yang suka sok ingin tahu. ^_^

Referensi : cyber4rt

Wednesday, November 28, 2012

Stubbs, seekor kucing yang menjadi walikota di Alaska

Stubbs, satu - satunya kucing di dunia yang menjabat sebagai walikota
Ternyata pejabat yang menyebalkan dan memuakkan tidak hanya terdapat di Indonesia saja. Buktinya, saking muaknya dengan para pejabatnya, sebuah kota lebih memilih seekor kucing untuk menjadi walikota mereka dari pada kandidat yang mencalonkan diri. Kucing beruntung yang dinobatkan sebagai Wali Kota Talkeetna, sebuah kota kecil di Alaska, Amerika Serikat tersebut bernama Stubbs.
Kucing tersebut menjadi 'Mayor' (Walikota) bagi 900 penduduk kota Talkeetna tidak lama setelah dia dilahirkan ke muka bumi ini. Dan selama satu dekade kucing tersebut menjabat sebagai Wali Kota Stubbs.
Tidak cukup sampai disitu, Stubbs juga menjadi satu-satunya hewan yang pernah mejeng di halaman depan Alaska Magazine. Lalu bagaimana bisa seekor kucing bisa menjabat sebagai walikota???
Ceritanya bermula sekitar 15 tahun yang lalu ketika tiba saatnya pemilihan Walikota. Penduduk kota yang tidak menyukai para kandidat walikota yang maju dalam pemilihan, mencalonkan Stubbs sebagai calon walikota sebagai bentuk sindiran bagi kandidat yang maju.
Namun, tanpa diduga, Stubbs benar-benar mendapatkan restu dari penduduk kota. Stubbs meraih suara terbanyak dan benar-benar terpilih menjadi walikota setempat. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh seekor kucing terhadap kemajuan sebuah kota???
Ternyata berkat terpilihnya Stubbs menjadi walikota, pariwisata di daerah tersebut terus meningkat. Banayk turis yang berdatangan atau sekedar mampir untuk melihat seekor kucing yang menjadi walikota. Dan sepertinya, penduduk kota tersebut memang benar-benar tidak salah pilih.
Hmm, terus terang kalau saat pemilihan umum nanti ada gambar kucing di kertas suara, saya pasti akan lebih memilih tuh kucing daripada calon-calon tikus kantor baru. Siapa tahu tuh kucing bisa makan habis tuh tikus kantor. ^_^

Referensi : tempo.co

Tuesday, November 27, 2012

Tommaso, kucing terkaya di dunia saat ini

Tommaso, kucing terkaya di dunia
Mungkin kita sudah biasa jika mendengar berita tentang orang terkaya di dunia. lalu bagaimana dnegan kucing terkaya di dunia? Pasti sedikit banyak diatas biasa. Dan ini bukanlah sebuah isapan jempol belaka loh.
Seekor kucing yang bernama Tommaso menjadi kucing terkaya di dunia setelah mendapatkan warisan dari majikannya senilai kira-kira 130 miliar rupiah. Majikannya, Maria Assunta, yang merupakan seorang wanita kaya raya asal Italia yang meninggal pada usia 94 tahun mewariskan seluruh kekayaannya yang berupa uang dan properti lainnya kepada Tomasso sebelum dia wafat.
Dengan harta sebanyak itu, Tomasso pun menyandang gelar sebagai kucing terkaya di dunia saat ini. Namun di Italia, hewan tidak diakui sebagai pewaris kekayaan yang syah, sehingga perawatnya, Stefania, menjadi wali atau perantara dari harta warisan tersebut.
Kabarnya harta warisan yang diberikan kepada Tomasso oleh Maria terdiri dari 2 buah apartemen, sebidang tanah di Calabria, sebuah kota di selatan Italia, dan banyak uang yang totalnya mencapai 10 juta poundsterling atau sekitar 130 milyar rupiah. Demikian dilaporkan oleh World Record Academy.com.
“Saya berjanji bahwa saya akan menjaga kucing (Tomasso) ketika dia tidak lagi di sekitar. Dia (Maria) ingin memastikan bahwa Tommaso akan dicintai dan dipeluk.. Tapi aku tidak pernah membayangkan bahwa dia punya semacam kekayaan,” Ungkap Stefani dikutip dari kabarsore.com.
Stefani sendiri mengatakan kalau Tomasso sudah seperti anak bagi Maria. Sehingga dia tidak akan berpikir banyak lagi untuk memberikan seluruh hartanya kepada kucing kesayangannya itu.
“Dia (Maria) adalah wanita tua yang kesepian. Ia mungkin menganggap Tommaso sebagai anaknya,” kata Stefania.

Referensi : kabarsore

Monday, November 26, 2012

Tya Ariestya dan Bubu, kucing anggora kesayangannya

Tya Ariestya dan Bubu, kucing anggora kesayangannya
Ternyata selain berparas cantik dan seorang taekwondowon yang tangguh, Tya Ariestya, juga merupakan seorang pecinta binatang, khususnya kucing. Lengkap sudah semua ciri-ciri wanita idamanku di dalam diri wanita cantik ini. ^_^
Tya Ariestya atau yang akrab disapa Tya ini memelihara seekor kucing jenis Anggora berwarna kuning keemasan yang diberinya nama Bubu. Dan kelihatannya Tya sangat menyayangi kucing peliharaannya tersebut. Buktinya ketika didatangi tim Status Selebriti SCTV beberapa waktu yang lalu (20/4), Bubu yang waktu itu tengah menderita pilek segera Tya bawa ke dokter hewan yang tidak jauh dari rumahnya.
Namun, Tya sepertinya takut dengan anjing, karena Tya tidak berani masuk ke klinik karena pada saat itu di klinik terdapat juga beberapa ekor anjing yang sedang diobati juga. Hmm, benar-benar gadis idamanku nih Tya Ariestya.ha...  ^_^
Setalah selesai diobati, Tya pun membawa Bubu pulang lengkap dengan obat sirup khusus untuk Bubu yang diberikan oleh sang dokter.
Yah, sekiranya liputan ini cukup unutk membuktikan bahwa beberapa artis kita ternyata juga senang memelihara kucing. Emang kucing binatang yang sangat menggemaskan sih. Aku sendiri juga memelihara kucing jenis Asian Leopard Cat di kost aku loh!!!

Referensi : showbiz liputan 6

Sunday, November 25, 2012

Rekor kucing Tertua di dunia...

Lucy, kucing Tertua di dunia
Lucy, nama seekor kucing yang dimiliki oleh keluarga Bill Thomas disebut-sebut sebagai kucing tertua di dunia setelah dia merayakan ulang tahunnya yang ke-39. Diyakini Lucy lahir pada tahun 1972 ketika Ted Heath masih menjabat sebagai perdana menteri. Konon jika dikonversi ke umur manusia, umur Lucy setara dengan 172 tahun umur manusia.
Menurut penuturan Bill, sampai di usia senjanya, Lucy masih memiliki kondisi kesehatan yang cukup baik, bahkan masih bisa menangkap tikus di kebun. Hanya saja kemampuan pendengaran Lucy sudah mengalami banyak kemunduran seiring bertambahnya usia.
Ketika dibawa ke dokter hewan setempat oleh dewan kota setempat yang kagum dengan umur panjang yang dimiliki Lucy, dokter hewan yang memeriksanya pun mengatakan kalau Lucy memang sudah sangat tua. Namun dokter tersebut tidak bisa memastikan dengan pasti berapa sebenarnya usia Lucy. Bill sendiri mengklaim kalau dia telah berhasil melacak asal-usul kucingnya tersebut. Dia mengatakan kalau Lucy lahir di Thomas Street, Llanelli, South Wales pada tahun 1972 yang artinya pada 2011 kemarin usia sebelum kucing tersebut meninggal, umur Lucy sudah mencapai 39 tahun.
Sampai saat ini, rekor kucing tertua di dunia masih tercatat atas nama Creme Puff dari Texas, Amerika yang mati pada usia 38 tahun 3 hari. Namun karena berbagai pertimbangan, Lucy belum bisa diakui oleh Guiness World Record sebagai kucing tertua di dunia.

Rekor kucing Tertua di dunia

Referensi : dailymail

Saturday, November 24, 2012

Mengenal Kucing Manx

Kucing Manx
Kucing Manx atau dulu disebut kucing Manks, merupakan jenis kucing domestik (Felis catus) yang berasal dari Isle of Man di kepulauan Inggris. Karena mengalami sebuah mutasi genetik secara alamiah, ekor kucing Manx menjadi lebih pendek dibandingkan dengan ukuran ekor kucing normal.
Mungkin banyak kucing Manx yang memiliki ekor yang pendek, tetapi kucing ini lebih terkenal sebagai kucing tanpa ekor. Hal ini merupakan sesuatu yang spesial yang membedakan ras ini dengan ras lainnya, selalin bentuk kaki belakang yang memanjang dan bentuk kepala yang bulat.
Kucing manx memiliki berbagai variasi warna dan corak bulu, tetapi warna putih total merupakan jenis yang paling langka. Selain itu jenis kucing manx berbulu panjang sering diklasifikasikan dalam ras lain yaitu ras Cymric.
Karakteristik kucing Manx ini adalah ramah, jinak, dan aktif. Kucing Manx juga dikenal sebagai seekor pemburu yang terampil, makanya tidak mengherankan jika dulunya kucing ini banyak dipelihara oleh pertani setempat untuk mengatasi masalah hewan pengerat.
Kucing Manx telah diikutsertakan dalam sebuah show setidaknya sejak akhir tahun 1800-an. Pada saat itu hanya sedikit show kucing yang menyediakan kategori khusus kucing Manx. Selain itu biasanya kucing ini diikutsertakan dalam naungan kucing ras lain. Sehingga kucing ras ini tidak dapat berkompetisi dengan baik.
Akhirnya, seorang breeder kelas kakap yang bernama Charles Henry Lane yang memiliki seekor kucing manx berbulu putih total yang diberi nama "Lord Luke" mempublikasikan sebuah standar resmi bagi ras kucing Manx  pada tahun 1903.
Perkembangbiakan kucing Manx terbilang cukup sulit. Ras kucing ini memiliki dua buah gen ekor pendek (homozigot) yang dapat menyebabkan kematian pada janin sebelum dilahirkan karena kelainan tulang punggung. So, anda perlu berhati-hati jika ingin mengawinkan dua ekor kucing Manx tanpa ekor.
Kucing Manx sendiri sebenarnya merupakan salah satu ras kucing tertua yang pertama kali dicatat oleh Cat Fanciers' Association (CFA) yang didirikan pada tahun 1908.


Referensi : wikipedia

Friday, November 23, 2012

Mengenal Kucing American Bobtail

Kucing American Bobtail
Kucing American Bobtail bisa dibilang merupakan ras baru dan baru mulai terkenal sekitar akhir tahun 1960-an. Ciri khas utama dari kucing ras ini adalah ekor pendek yang panjangnya hanya sekitar sepertiga hingga setengah dari panjang ekor kucing pada umumnya. Hal ini terjadi karena adanya mutasi genetik yang terjadi pada pertumbuhan ekor. Hal serupa juga terjadi pada kucing Manx.
Kucing American Bobtail tidak ada hubungannya dengan kucing Japanese Bobtail, meskipun nama dan penampilan fisik kedua jenis kucing tersebut terlihat mirip.  Kucing American Bobtail merupakan jenis kucing yang sangat kuat dengan dobel mantel bulu panjang dan pendek. Bulu mereka lebih terkesan kusut daripada padat ataupun mengembang. Kucing ini juga memiliki berbagai variasi warna bulu dan bola mata dengan penampilan yang terkesan liar.
Para pembiak kucing ras ini menyatakan bahwa karakteristik kucing American Bobtail adalah kucing yang ramah, senang bermain, enerjik, dan sangat cerdas. Meskipun demikian, ada beberapa kucing yang terlahir dengan sifat penakut, dan tidak ceria. Kucing ini juga dikenal toleran dengan anak - anak. So, meskipun kucing ini tanpa sengaja diperlakukan dengan sedikit kasar oleh anak anda yang masih kecil, anda tidak perlu takut kucing ini akna mencakarnya.
Ada juga yang menyebut bahwa sifat kucing American Bobtail mirip dengan kepribadian anjing yang senang bermain lempar-lemparan dan sering menunggu majikannya pulang di depan pintu. American Bobtail juga dikenal sering mampu melepaskan diri dari kandangnya.
Kebiasaan buruk kucing American Bobtail adalah senang mengambil dan mengumpulkan benda - benda yang mengkilat. So, para pemiliknya harus mengetahui dimana tempat kuicng ini biasa menyembunyikan hasil "curiannya" tersebut.
Kucing American Bobtail ini membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun untuk dapat berkembangbiak. Rentang waktu ini jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan jenis kucing lainnya.
Ras kucing American Bobtail baru diakui oleh International Cat Association pada tahun 1989. Dan saat ini kucing jenis ini sudah dapat diikutkan dalam kompetisi - kompetisi kucing seperti The Cat Fanciers Association, International Cat Association dan American Cat Fanciers' Association.
Referensi : wikipedia
credit image : kaskus

Thursday, November 22, 2012

Mengenal Kucing Balinese

Kucing Balinese
Kucing Balinese merupakan ras kucing yang terbentuk secara alamiah akibat dari mutasi yang terjadi pada kucing Siam. Bisa dibilang kucing Balinese adalah versi bulu panjang dari kucing Siam, karena perbedaan antara keduanya memang hanya terletak pada panjang bulunya saja.
Ras Kucing Balinese memiliki tubuh yang langsing dan panjang, atau biasa dikenal dengan tipe oriental. Bulunya lebih panjang jika dibandingkan dengan kucing Siam, tetapi lebih pendek jika dibandingkan dengan kucing Persia.
Pada mulanya kucing Balinese terdaftar sebagai kucing siam berbulu panjang. Dan karena keanehannya ini, kucing jenis ini dianggap sebagai kucing biasa yang kurang nilai ekonominya sehingga tidak banyak yang mau mengembangbiakkannya.
Namun sejak tahun 1950-an, kucing jenis ini mulai diusahakan untuk terdaftar sebagai ras tersendiri. Dan pada pertengahan tahun 1950-an, Marion Dorsey  ( Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk membiakkan kucing jenis ini. Merekapun akhirnya memberi nama ras kucing ini 'Balinese' karena keanggunan, dan kecantikannya yang menurut mereka menyerupai penari Bali.
Akhirnya setelah itu semakin banyak breeder kucing yang mulai tertarik untuk ikut mengembangkan ras kucing ini. Kucing Balinese kemudian terbagi menjadi 2 yaitu Balinese tradisional dan Balinese modern. Kucing Balinese tradisional memiliki tubuh yang lebih tegap dan besar serta bentuk kepala bulat dengan telinga yang lebih kecil daripada kucing Balinese modern.
Bulu kucing Balinese tradisional tergolong medium yaitu sekitar 5 cm atau lebih sedikit. Sedangkan bulu kucing Balinese modern cenderung pendek dan hanya panjang pada daerah ekor saja. Untuk variasi warna bulunya, CFA mengakui warna yang sama dengan jenis Siam yaitu seal point, blue point, chocolate point dan lilac point.
Karakteristik kucing Balinese cenderung hampir sama persis dengan karakteristik kucing Siam yang ramah, lincah, serba ingin tahu dan memiliki tingkat kecerdasan yang lumayan tinggi. Untuk harga kucing Balinese saya sendiri kurang tahu pasti. Namun jika menilik pada karakteristik serta penampilannya yang sangat mirip dengan kucing Siam, maka saya perkirakan kucing Balinese dijual dengan harga sekitar 1 jutaan untuk kualitas standar.
Referensi :  kucingkita

Wednesday, November 21, 2012

Bob, seekor kucing yang mengubah hidup seorang anak jalanan menjadi seorang penulis buku best seller di Inggris

Bob, seekor kucing yang mengubah hidup seorang anak jalanan menjadi seorang penulis buku best seller di Inggris
Ini adalah sebuah kisah nyata seekor kucing bernama Bob yang mengubah hidup seorang anak jalanan menjadi seorang penulis buku best seller di Inggris. Dari kisah ini kita dapat belajar bagaimana seekor hewan piaraan bisa menjadi sahabat yang sangat baik sekaligus sumber inspirasi dan rejeki
James, nama pemilik kucing tersebut, memiliki masa lalu yang kurang mengenakkan. Ayah dan ibunya bercerai ketika James masih kecil. Ibunya kemudian menikah lagi dan pindah dari Inggris ke Australia untuk tinggal bersama suami barunya. Di Australia, james harus beberapa kali pindah sekolah karena tidak tahan dengan perlakuan anak - anak lain yang kurang mengenakkan terhadapnya.
Akhirnya karena tidak betah, James memutuskan untuk pulang kembali ke Inggris dan tinggal bersama kakak dan suami kakaknya. Kepindahan James ke Inggris ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang dia harapkan. Bahkan setelah beberapa waktu tinggal bersama, James pun akhirnya diusir dari rumah kakaknya dan menjadi anak jalanan.
Sekitar 10 tahun James bertahan hidup sendiri di jalanan dengan menjual koran. James pun sempat menjadi seorang pecandu narkoba. Namun nasib James masih cukup baik karena dia bertemu dengan Belle yang juga merupakan bekas pecandu narkoba yang membantu James mengatasi kecanduannya tersebut. 
Hingga pada suatu hari ketika James membuka pintu tempat tinggalnya, dia menemukan seekor kucing yang terluka dan kelaparan. james pun akhirnya memutuskan untuk merawatnya hingga pulih dan memberinya nama Bob. Setelah pulih, James sempat berniat untuk melepaskan Bob kembali ke jalanan, tetapi Bob terus saja mengikuti kemanapun dia pergi. Akhirnya james dan Bob pun menjadi sahabat dalam suka dan duka.
Saat bersama dengan Bob, James merasa mendapatkan begitu bayak perhatian dari banyak orang. Mereka berdua pun akhirnya menjdai sangat terkenal di internet. Sehingga James memutuskan untuk menulis buku tentang kisahnya bersama Bob. Buku tersebut berjudul A Street Cat Named Bob: How One Man and His Cat Found Hope on the Streets by James Bowen.
Dan setelah diterbitkan, buku tersebutpun menjadi salah satu buku best seller. Dan James dan Bob yang sebelumnya bukanlah siapa-siapa berubah menjadi sesuatu yang luar biasa yang menginspirasi banyak pecinta hewan di dunia, khususnya para pecinta kucing.
Referensi : kucing.my

Tuesday, November 20, 2012

Mengenal Kucing Himalayan

Kucing Himalayan jenis Peke
Kucing Himalayan merupakan ras kucing berbulu panjang yang terlihat sangat identik dengan kucing Persia kecuali warna bola matanya yang biru dan pewarnaan bulunya. Waktu saya jalan - jalan ke Pasar hewan beberapa hari yang lalu saja, saya sempat terkecoh dengan penampilan kucing Himalayan ini.
Pola warnanya terlihat sangat mirip dengan kucing Siam dengan dominasi warna putih dan abu-abu pada bagian wajah dan cakar. Namun kucing ini juga memiliki bulu lebat yang khas kucing Persia. Usut punya usut ternyata kucing ini memang hasil persilangan antara kucing Persia dengan kucing Siam.
Sebenarnya kucing jenis ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, tetapi kucing ini baru dikenalkan ke Eropa sekitar tahun 1950-an. Itu pun dengan nama Colourpoint Persian, bukan kucing himalayan seperti yang kita sebut sekarang.
Saat ini kucing Himalayan atau kucing himalaya sudah diklasifikasikan dalam ras yang berbeda dengan Persian oleh International Cat Association. Namun masih dimasukkan dalam group yang sama dengan Persia dan Exotic Shorthair (Kucing Persia versi bulu pendek) dalam "Persian Breed Group standard".
Namun begitu, beberapa peternak kucing masih menganggap Himalayan sebagai versi warna lain dari Persian, bukan sebagai ras yang terpisah. Meskipun pada kenyataannya kucing ini tetap bersaing dalam kategori warnanya masing - masing dan dikompetisikan dalam kompetisi yang berbeda.
Seperti kucing persia, kucing Himalayan cenderung memiliki tubuh yang terlihat bulat dengan kaki pendek, yang membuat mereka susah untuk melompat setinggi ras kucing lainnya. Meski ada juga beberapa yang bentuk tubuhnya lebih menyerupai kucing Siam dan dapat melompat hingga setinggi 7 kaki.
Terdapat 2 jenis kucing Himalayan yaitu jenis tradisional atau muka boneka (Doll Face) dan Peke atau Ultra-face dengan wajah yang terlihat lebih Pesek atau bahkan sangat pesek. Yang anda lihat pada gambar di atas adalah kucing Himalayan jenis Peke sedangkan yang akan anda lihat di akhir artikel ini nanti adalah kucing himalayan jenis doll face.
Karakteristik kucing himalayan adalah kucing yang manis, cerdas, dan cenderung sangat bersahabat dan dapat menjadi hewan pendamping yang sangat baik. Sifat mereka juga lebih aktif dari pada kucing Persia yang terkesan suka bermalas-malasan. Sifat ini di dapatnya dari kucing Siam yang memang lebih aktif dari Persia.
Mereka senang menghabiskan waktunya hingga berjam-jam untuk bermain main dengan benda-benda yang menurut mereka menarik, seperti kertas kusit, dan tali atau mainan kucing lainnya. Mereka cenderung hidup untuk mengabdi kepada manusia untuk mendapatkan kasih sayang dan perlindungan. So, tidak mengherankan jika mereka sangat senang dielus-elus.
Karena kucing Himalaya adalah keturunan dari kucing Persia, maka beberapa kucing ini dapat menuruni gen yang dapat memicu penyakit seperti Polycystic kidney disease (PKD). Namun dengan melakukan tes genetik, anda dapat mengetahui apakah kucing himalaya anda berpotensi menderita PKD atau tidak secara dini untuk melakukan pengobatan.
Seperti kebanyakan kucing berbulu panjang, kucing Himalaya butuh untuk disisir setiap harinya agar penampilannya senantiasa terlihat cantik. Selain itu, mungkin anda juga perlu membasuh mukanya setiap hari. Anda juga dituntut untuk sering memandikannya untuk menghilangkan minyak pada bulu dan kulitnya.
Jika anda berminat untuk memelihara kucing Himalayan, perlu anda ketahui jika harga kucing Himalayan sekitar 1 juta hingga 5 juta rupiah tergantung kualitas. Namun anda juga bisa menemukan yang jual kucing Himalayan murah di internet, seperti yang pernah saya lihat di sebuah situs jual beli Indonesia yang jual anakan kucing Himalaya murah seharga Rp650.000,00.
Kucing Himalayan jenis doll face
Referensi : Wikipedia

Monday, November 19, 2012

Kisah nyata kucing, Tama seekor kucing yang menjadi kepala stasiun di Jepang

Tama seekor kucing yang menjadi kepala stasiun di Jepang
Kisah nyata kucing memang banyak dicari karena sepertinya kisah nyata anjing lebih banyak beredar diinternet sementara penduduk Indonesia lebih banyak yang menyukai kisah kucing daripada anjing. Sehingga saya memutuskan untuk mengumpulkan banyak kisah nyata kucing dalam blog ini. Seperti kisah seekor kucing yang bernama Tama yang menjadi kepala stasiun di Jepang berikut ini.
Tama konon lahir di Stasiun Kanrojimae dari induk yang bernama Miko. Tama lahir dengan 3 sodaranya. Namun salah satu sodaranya mati dan 2 lainnya diadopsi orang. Sehingga Tama yang memiliki bulu 3 warna (blangtelon) dan induknya dipelihara oleh seorang pemilik kios makanan dan minuman di dekat stasiun.
Tama pun akhirnya hidup dengan induknya dan seekor kucing lagi yang diberi nama Chibi yang merupakan kucing yang dibuang pemiliknya di dekat stasiun yang akhirnya dibesarkan juga oleh induk Tama. Akhirnya ketiga kucing ini pun dikenal banyak orang dan disebut sebagaiidol stasiun.
Pada bulan Agustus tahun 2004, Nankai Electric Railway, perusahaan perkeretaapian setempat, memutuskan untuk menutup jalur kereta api lokal karena terus merugi.yang kemudian diambil alih oleh  perusahaan transportasi Ryobi Group yang bermarkas di Prefektur Okayama dan mendirikan sebuah perusahaan kereta api baru yang bernama Wakayama Electric Railway untuk dioperasikan di jalur Kishigawa yang panjangnya hanya 13,4 km sebagai anak perusahaan Okayama Electric Tramway.
Pemerintah kota Kishi kemudian membeli Jalur Kereta Api Kishigawa beserta bangunan stasiun Kishi dan meminta agar kandang ketiga kucing yang berada di depan stasiun untuk dipindahkan karena dinilai mengganggu.
Namun ternyata setelah jalur tersebut dioperasikan lagi pada 1 April 2006, Mitsunobu Kojima (direktur Ryobi Group merangkap direktur Wakayama Railway) yang berkunjung ke Stasiun Kishi, terpikat pada pandangan pertama kepada Tama. Dia pun mengijinkan Tama, Chibi dan induknya untuk tinggal di stasiun dan menjadikan Tama sebagai maneki neko untuk menarik pengunjung.
Akhirnya Tama diangkat menjadi kepala stasiun pada 5 Januari 2007. Peristiwa ini sungguh fenomenal, karena sebelumnya belum pernah ada seekor kucing yang menjadi kepala stasiun di Jepang. Dan setelah Tama diangkat sebagai kepala stasiun pengunjung stasiun pun meningkat hingga 17% dan terus meningkatkan penghasilan penduduk lokal secara tidak langsung karena wisatawan yang datang. Keren kan??? ^_^
Referensi : wikipedia

Sunday, November 18, 2012

Venus, kucing yang memiliki 2 wajah [video]

Venus, kucing yang memiliki 2 wajah
Seekor kucing yang bernama Venus diketahui memiliki 2 wajah. Dua wajah yang saya maksud adalah benar-benar 2 wajah, bukan 2 kepala. Wajah Venus terbagi sama rata menjadi 2 bagian dimana sisi wajah bagian kanan berwarna hitam dengan mata berwarna hijau, sedangkan sisi wajah bagian kiri berwarna kecokelatan dengan warna mata biru.
Bola mata berwarna biru yang dimiliki Venus juga merupakan sebuah misteri yang lainnya lagi. Biasanya mata biru hanya dimiliki oleh kucing Siam atau kucing berbulu putih lainnya. Namun entah kenapa Venus bisa memiliki bola mata berwarna biru, padahal pada umumnya kucing sejenis Venus memiliki bola mata berwarna kuning atau hijau.
Fenomena ini tergolong amat sangat langka, dan bahkan belum bisa dijelaskan secara detail oleh sains.  "Dia (Venus) adalah salah satu misteri." Ungkap Leslie Lyons, seorang profesor dari University of California, dikutip dari kompas.com.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Venus merupakan jenis kucing Chimera yaitu jenis kucing yang memiliki dua tipe DNA yang terjadi akibat fusi dari dua buah embrio. Dalam mitologi sendiri Chimera dikenal sebagai seekor monster yang memiliki bentuk tubuh hasil gabungan dari berbagai jenis hewan.
Sebenarnya kucing Chimera bukanlah jenis kucing yang langka. Jenis kucing ini banyak ditemui pada kucing ras tortoiseshell jantan. Dan ekstra kromosom X yang dimilikinya ditandai dengan bulu berwarna hitam dengan tutul-tutul orange. Namun seekor kucing betina sudah memiliki 2 kromosom X sejak dilahirkan. Sehingga hal ini mematikan teori kalau Venus adalah jenis Chimera.
Teori yang pasti mengenai kenapa Venus bisa memiliki 2 wajah masih belum bisa dijelaskan dengan seksama hingga saat ini. Perlu dilakukan beberapa rangkaian tes DNA utnuk meneliti fenomena Venus.
Namun terlepas dari itu semua, Venus sudah menjadi sosok kucing yang sangat populer. Bahkan Venus sudah memiliki laman Facebook sendiri, serta beberapa video di Youtube. kalau anda penasaran seperti apa wujud dari kucing fenomenal ini, silakan lihat saja video Youtube di bawah ini!!!
Referensi : sains.kompas

Saturday, November 17, 2012

Rekor kucing terbesar di dunia

Rekor kucing terbesar di dunia
Rupert
Rupert, nama seekor kucing Maine Coon, disebut-sebut sebagai kucing terbesar di dunia saat ini dengan ukuran tubuh yang mencapai 3 kali ukuran tubuh kucing normal. Kucing ini dimiliki oleh Kyra Foster, seorang warga Amerika, dan memenangkan kontes kucing terbesar di daerahnya.
"Ia adalah kucing mega raksasa." ungkap Lesley Morgan Blythe, juri kompetisi tersebut dikutip dari merdeka.com. "Ia merupakan jenis Maine Coon terbesar yang pernah saya lihat. Kemungkinan hanya ada dua yang bisa seperti ini."
Rekor kucing terbesar di dunia sebelumnya dipegang oleh Meow, seekor kucing asal New Mexico, Amerika Serikat yang memiliki berat 18 kg atau sebesar 4 kali ukuran tubuh kucing normal. Namun kucing ini dikabarkan mati pada bulan Mei lalu diusia 2 tahun di penangkaran hewan, Santa Fe Animal Shelter & Humane Society.
Meow, kucing terberat di dunia
Meow
Kucing tebesar di dunia ini mati akibat obesitas yang dideritanya yang mnyebabkan gangguan pernapasan yang menjadi sebab utama kematiannya. Meow sempat sempat tampil di acara “Today” di BBC, dan "Anderson Cooper 360" di CNBC dan berhasil mencuri perhatian para pecinta kucing di Amerika.
Sebelum Meow menyandang gelar kucing terbesar di dunia, sebelumnya sudah pernah tercatat seekor kucing yang sampai saat ini masih menjadi kucing terbesar di dunia dan belum terpecahkan. Kucing tersebut bernama Himmy dari Australia yang memiliki berat mencapai 21,3 kg.
Namun jika yang dimaksud kucing dalam kategori ini adalah seluruh keluarga kucing, maka yang terbesar tentulah Singa atau Harimau. Dan sebagai penyandang perseorangan dari rekor kucing terbesar di dunia saat ini yang tercatat oleh Guiness World Record adalah seekor Liger (persilangan Lion 'Singa' dengan Tiger 'Harimau') yang bernama Hercules tentulah yang menajdi yang terbesar dengan berat badan mencapai setengah Ton dan tinggi saat berdiri mencapai 3 meter.
Hercules tercatat sebagai pemegang rekor kucing terbesar di dunia oleh Guiness World Record sejak 2007 lalu, dan sampai saat ini belum ada lagi kucing yang bisa memecahkan rekornya tersebut.
Hercules, kucing terbesar di dunia menurut Guiness World Record
Hercules


Referensi : republika, merdeka, dan supertahu

Friday, November 16, 2012

Rekor kucing paling berisik di dunia

Smokey, kucing paling berisik di dunia
Rekor kucing paling berisik di dunia dipegang oleh seekor kucing bernama Smokey. Diketahui Smokey dapat mendengkur hingga  menimbulkan suara dengan tingkat kebisingan mencapai 73 desibel. Suara ini setara dengan kebisingan yang dihasilkan oleh penyedot debu, pengering rambut, dan jalanan ramai di kota - kota besar.
Pemiliknya, Ruth Adams, mengetahui hal ini setelah dia mengadakan kontes dengkuran kucing paling keras sekitar satu tahun yang lalu di Inggris. Adams yang tinggal di kota Pitsford, 110 kilometer sebelah barat laut London ini sebelumnya juga sudah mengetahui kalau kucing berumur 12 tahun miliknya itu memang suka mendengkur. Bahkan saat makan pun Smokey bisa mendengkur. Menurut pengakuannya, terkadang Smokey dapat mendengkur dengan sangat keras hingga membuatnya terbatuk-batuk.
Smokey sendiri diadopsi oleh Adams sejak sekitar 4 tahun yang lalu dari sebuah tempat penitipan hewan. Jika biasanya kucing yang berisik dianggap mengganggu dan akan disingkirkan, lain lagi dengan Adams. Dia justru meminta bantuan Northampton College untuk membantunya mengukur suara dengkuran Smokey untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kebisingannya dengan pasti.
Dan ternyata setelah diukur dengan seksama, diperoleh angka 73 desibel. Suara dengkuran ini 16 kali lebih keras dibandingkan dengan suara dengkuran kucing normal. Alhasil dengan berbekal angka ini mereka pun mendaftarkan Smokey ke Guinness World Records sebagai kucing dengan suara dengkuran paling keras di dunia.
Dan Smokey pun menjadi seekor kucing yang sangat terkenal di Inggris.

Monday, November 12, 2012

Sepertinya Kucing Blacan gue udah punya ikatan batin sama gue...

gambar kucing blacan gue lagi galau
Hari Sabtu Sore, gue mesti mudik karena temen gue ada yang ngajakin maen ke Gunung Kidul (Rencananya sih gitu, tapi jadinya malahan ke Kolam Renang Arta Tirta). Nah karena kemaren waktu gue bawa pulang, turun dari kendaraan kucing gue jalannya miring-miring terus seharian, gue kasihan. makanya mudik gue kali ini kucing Blacan kesayangan gue nggak gue bawa sekalian.
Hari Senin malem gue balik ke Jogja. Gue buka pintu kamar, ternyata kamar gue udah kayak kandang kucing beneran, baunya minta ampun. Gue pel, kemudian gue semprot-semprot pake parfum ruangan buat nyamarin bau.
Abis itu temen gue bilang, dari siang kucing Blacan gue belum dibeliin makan, terus gue kasih dia makan jangkrik yang gue bawain dari rumah. Biasanya dia bakal makan lahap. Tapi, nggak tau kenapa si Aya, Blacan gue, nggak mau makan. Dia malah ngeloyor ke luar kost.
Gue panggil-panggil biasanya nyamper, tapi kali ini nggak. Gue cari-cari di luar ternyata dia lagi tiduran galau di atas bantal di deket kamar mandi kost. Gue bawa masuk, keluar lagi, bawa masuk lagi, keluar lagi. Ya udah, gue bela-belain beli lele goreng jam 10.45 malem. Untung warung penyetan belum punah sepenuhnya. Masih ada satu yang tersisa.
Namun, ternyata si Blacan tetep nggak mau makan lele yang gue beliin. Gue jadi was-was, jangan jangan dia sakit, takut mati lagi kayak kucing Persia gue. Nyampe jam setengah 12-an malem dia masih belum mau masuk kost. Gue samperin, gue usap-usap, kepalanya, terus gue bilang "Sorry yak, gue udah ninggalin lu sendirian 2 hari, besok kalo gue mudik, lu gue bawa dah..." Trus gue angkat bawa masuk kost. Nyampe dalem, si Aya mau tiduran di kasur deket gue, tapi tetep nggak mau makan nyampe pagi.
Paginya si Aya udah mau makan kayak biasa lagi, tapi pas gue kunci di kamar karena gue mau buang air kecil dulu, dia merengekrengek. Gue cuek aja. Tapi pas gue keluar dari toilet gue takjub, si Aya udah ada di depan pintu, jalannya agak pincangan. Ternyata dia lompat dari jendela yang tingginya hampir 1 meter, padahal umurnya baru 3,5 bulan, seharusnya kakinya belum cukup kuat. Trus si Aya gue ajak jalan-jalan pagi, ma main-main sebentar.
Dari sini gue jadi berpikir, apa kucing Blacan itu beda sama kucing hias kayak Anggora ato Persia yak???
Dari kebiasaannya emang beda sih. Blacan lebih mirip anjing dari pada kucing. Dia senang diajak bermain, kalo lagi seneng ekornya dikibas-kibas, sukanya jilatin tangan gue, dan kalo gue keluar hobinya ngikutin gue.
Apa mungkin kucing Blacan juga punya ikatan batin dengan majikannya kayak anjing??? Pikir gue.  Ah, itu masih belum teruji ilmiah. Mungkin cuma kebetulan aja kucing Blacan gue kayak gini. kalo ada temen-temen yang punya pengalaman serupa kayak gue dengan kucing Blacan kalian, boleh komen tuh... ^_^

Friday, November 9, 2012

Kucing Blacan, alternatif bagi yang ingin pelihara kucing Bengal tetapi nggak punya duit...

Anakan Kucing Blacan
Blacan memiliki motif bulu yang sangat mirip dengan kucing Bengal, dan kucing Savannah. Hanya saja ukuran tubuh serta emosi yang dimiliki oleh kucing Blacan masih liar. Namun dengan memelihara Blacan sejak kecil dan tidak memberinya makan daging mentah lama - kelamaan sifat liarnya ini akan berkurang.
Bagi saya sendiri, memelihara kucing Bengal adalah sebuah impian. Namun karena harganya yang sangat mahal bagi saya (seekor anakan Bengal harganya sekitar 10 jutaan rupiah), maka saya putuskan untuk memelihara kucing hutan atau biasa kita kenal sebagai kucing Blacan. Toh kucing Bengal juga merupakan hasil persilangan dari kucing Blacan dengan American Shorthair.
Pada awalnya, saya sedikit kerepotan memelihara Blacan karena dia tidak mau makan cat food. Sehingga mau tidak mau setiap hari saya harus membelikannya satu ekor lele goreng yang gorengannya tidak terlalu kering hingga usia 3 bulan. Sebagai seorang anak kosan, ini jelas cukup menguras dompet saya. Dan terus terang saya tidak memberinya susu, padahal pada usia itu seharusnya dia masih menyusu.
Namun, setelah memelihara Blacan, ternyata ada tantangan tersendiri. Kucing Blacan sangat aktif tidak seperti kucing Persia yang dulu pernah saya pelihara yang kerjanya cuma makan dan tidur. Blacan cenderung sangat senang bermain. Namun, caranya bermain memang sedikit kasar, jadi jangan sampai anda salah mengartikan "permainannya" tersebut sebagai sebuah agresi.
Memang sih banyak kendala dalam memelihara Blacan, seperti dia sering pipis sembarangan. Susah ngelatih dia biar buang air besarnya nggak sembarangan. Dan karena dia nokturnal yang aktif di malam hari (pada kenyataannya siang malam Blacan saya selalu aktif nggak keruan) kalau malam sebaiknya dia dikandang, karena kalau tidak, dia akan mengganggu anda dengan lompat kesana kemari.
Namun ternyata waktu saya selidiki, perbedaan antara Bengal dengan Blacan hanyalah terletak pada ukuran, dan sifat liarnya saja. Ukuran Blacan hanya sebesar kucing domestik, tidak seperti Savanah dan Bengal yang ukurannya bisa segede anjing. Untuk karakteristik, Bengal dan Blacan sama - sama kucing yang sangat aktif. Dengan kata lain, menurut saya Blacan merupakan alternatif terbaik bagi yang ingin memelihara kucing Bengal tetapi terkendala masalah biaya.
O iya, Blacan saya saat ini berumur sekitar 3,5 bulan, dan sangat aktif. Penampilannyapun semakin mirip dengan Bengal, cuman warna bulunya sedikit kekuningan. Kemanapun saya pergi maunya ikut saja, bahkan waktu saya mandi pun dia ikut masuk kamar mandi.
Aya, kucing Blacan kesayangan saya

Kucing Blacan imut